Sindiran Polusi Indonesia, Megawati: Ini Bukan Batuk Pilek tapi Alergi Debu
JAKARTA,quickq加速器最新版 DISWAY.ID- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarnoputri memberikan pidato soal kedaulatan pangan pada Rapat Kerja Nasional (Rakornas) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat, 29 September 2023.
Dalam pidatonya tersebut, Presiden RI ke-5 itu sempat menyindir soal kondisi polusi Indonesia saat ini. Megawati Soekarnoputri mengaku bahwa dirinya memiliki alergi, yaitu debu.
Oleh sebab itu, beberapa kali dirinya sempat terdengar batuk-batuk kecil selama berpidato dihadapan seluruh kader PDI Perjuangan.
BACA JUGA:Tiba di Rakernas IV PDIP, Megawati Disambut Ganjar Pranowo dan Istri
"Ini bukan batuk pilek, ini alergi. Alergi debu dan keadaaan polusi yang seperti itu," ujar Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, Megawati sempat menyinggung soal Co2 Trade atau perdagangan Karbon. Sebagai bagian dari BRIN, dia mengatakan bahwa dirinya telah mengetahui kalau saat ini perdagangan karbon sudah berjalan.
Tidak hanya itu, bahkan dalam perdagangan karbon itu, dia melihat ada peluang negoisiasinya.
"Sekarang saya dengar sudah akan berjalan yang namanya Co2 trade. Saya karena di BRIN, jadi saya melihat bapak, ada sebuah kemungkinan sebenarnya dalam negosiasisnya," kata Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA:Menko Luhut Tangani Polusi Udara : Kita Akan Ambil Semua Langkah
Walaupun tidak dijelaskan secara detail soal peluang dari negoisiasinya, dia mengatakan bahwa terdapat efektifitas jumlah pohon yang bisa diperbanyak disetiap meternya.
"Karena kalau saya lihat hanya orang akan membayar dengan tumbuhan. Katakan 1 meter jumlahnya mungkin 1000," kata Megawati dihadapan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Padahal bapak presiden, itu harus dilihat efektifitas bahwa yang namanya pohon-pohon besar yang umurnya bisa ratusan tahun, dan berdaun kecil itu lebih efektif untuk menyimpan Co2 dan mengeluarkan oksigen," sambungnya.
Oleh karenanya, Megawati menyarankan kepada Presiden Jokowi untuk menaikan jumlah pohon per satu meternya.
"Apa artinya? Kalau hanya terhitungkan dengan 1000 pohon, maka menurut saya sebenarnya jumlah itu harus dinaikan," tandasnya.
(责任编辑:娱乐)
- ·Target Kemenangan AMIN di Aceh 95 Persen
- ·Usia Sudah 50 Tahun? Ini 7 Makanan dan Minuman yang Wajib Dikonsumsi
- ·Properti Bangkit! Laba Summarecon Tembus Rp1,8 Triliun
- ·Doa Mandi Sebelum Salat Idul Adha dan Tata Caranya
- ·144 Peristiwa Penembakan Gas Air Mata Sepanjang 2015
- ·FOTO: Menengok Peternakan Siput 'Escargot' di Jepang
- ·AJB Bumiputera 1912 Penuhi Komitmen Pembayaran Hak Pekerja Terdampak PHK
- ·KPU Sebut Hasil Yang Sudah Terinput di Aplikasi Sirekap Masih Perlu Perbaikan
- ·Bareskrim Periksa Vokalis Zul Zivilia Atas Kasus Narkoba Jaringan Fredy Pratama Hari Ini
- ·Datangi Tempat Gibran Menginap, Jokowi: Seharian Saya Momong Cucu, Malamnya Saya Anterin
- ·Partisipasi Swasta Sangat Penting untuk Bangun Infrastruktur Transportasi Berkelanjutan
- ·Ini Hukum Terima Serangan Fajar Politik Uang dalam Islam
- ·Tingkatkan Literasi Keuangan bagi Perempuan, FJPI Sumut dan OJK Sumut Berkolaborasi
- ·Doa Mandi Sebelum Salat Idul Adha dan Tata Caranya
- ·Menko PMK Sebut Indonesia Belum Mencapai 40 Persen Untuk Jadi Negara Maju
- ·5 Menu Sarapan Terbaik untuk Usia 50
- ·5 Fakta Sapi 'Sultan' Termahal di Dunia, Sel Telur Dijual Rp4 M
- ·Manfaatkan Kopi untuk Tarik Wisatawan, Pemkot Bogor Siapkan Program 'Kopi Tarik'
- ·Dapat Arahan Gibran, Relawan KAMI Bekasi Bentuk Struktur
- ·ESDM Hentikan Operasi Tambang di Raja Ampat, Bahlil Janji Turun Langsung