JPPI: SMA Unggul Garuda dan Sekolah Rakyat Berpotensi Langgar Konstitusi, Terancam Seperti RSBI
JAKARTA,quickq电脑端下载 DISWAY.ID- Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (Kornas JPPI) Ubaid Matraji mewanti-wanti pemerintah soal pembentukan Sekolah Unggul Garuda dan Sekolah Rakyat yang berpotensi melanggar konstitusi.
"Ini bisa jadi akan bernasib sama dengan yang dialami RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional)," ungkap Ubaid dalam keterangannya, 16 Januari 2025.
Sekolah unggulan model tersebut sebenarnya sudah dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi pada 2013 silam.
BACA JUGA:5 Ide Kegiatan Isra Miraj 2025 di Sekolah dan Pesantren, Auto Nambah Ilmu
"Saat itu, MK menyatakan bahwa RSBI bertentangan dengan semangat mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dalam UUD 1945," lanjutnya.
Di mana, layanan pendidikan itu harus berkeadilan dan dapat diakses untuk semua anak, bukan untuk kalangan dengan ekonomi tertentu saja.
Pasalnya, menurut Ubaid, sekolah unggulan ini biasanya akan dihuni oleh mayoritas anak-anak dari kalangan menengah ke atas karena mereka memiliki akses lebih pada sumber-sumber belajar.
BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu'ti Upayakan Sekolah Rakyat Tak Tumpang Tindih dengan Sekolah Umum
Bersama dengan itu, sistem sekolah yang memisahkan anak-anak berdasarkan status sosial dapat memperkuat ketimpangan kelas atau kasta di masyarakat.
"Anak-anak dari keluarga miskin akan terus terperangkap dalam siklus ketidaksetaraan, sementara anak-anak dari keluarga lebih mampu mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari sekolah unggulan," tandasnya.
Hal ini lantas memperburuk ketimpangan sosial yang selama ini sudah ada sehingga semakin sulit untuk diatasi.
BACA JUGA:Mensos Gus Ipul soal Sekolah Rakyat: Mulai Uji Coba di Jakarta
Padahal seharusnya layanan pendidikan harus bersifat inklusif, bukan diskriminatif yang bisa timbul dari pembentukan sekolah ini.
"Dengan memisahkan siswa berdasarkan latar belakang sosial-ekonomi, diskriminasi dalam layanan pendidikan dapat terjadi," cetusnya.
- 1
- 2
- »
相关文章:
- Hari Hak Konsumen Dunia: Pelabelan Kemasan Plastik BPA Sebagai Hak Perlindungan Anak Indonesia
- Breaking News! AG Pacar Mario Dandy Divonis 3 Tahun 6 Bulan Atas Kasus Penganiayaan David Ozora
- Sukarela Mau Di
- Morgan Stanley Sebut 'Awan Hitam' Mengancam Dolar AS di 2025
- 11 Tempat Wisata Dunia Tak Bisa Dikunjungi pada 2024
- 范德堡大学排名及申请条件解析
- Alasan Kenapa Sebaiknya Tak Pakai Celana Pendek Saat Naik Pesawat
- Ada Ratusan Menu Jepang yang Enak dan Murah di Oishiwa Transmart
- Bisakah Hubungan Seks Mengubah Siklus Menstruasi?
- Orang yang Merawat Habib Rizieq Terancam Hukuman Satu Tahun Penjara
相关推荐:
- Hakim MK Ridwan Mansyur Ujug
- Luthfi Ngaku Disetrum Polisi, Kapolri: Hati
- Texas Makin Dekat Punya Cadangan Strategis Bitcoin (BTC)
- 丹麦艺术类大学你知道哪几所?
- Mendikdasmen: Makan Bergizi Gratis Dukung Program Sekolah Sehat
- 哥伦比亚大学研究生申请条件及专业介绍
- ubc大学世界排名情况如何?
- Cerita Wartawan Senior: SIM Dibajak, Rekening Bank Dibobol
- Venesia Batasi Rombongan Tur Wisata, Tak Boleh Lebih dari 25 Orang
- 哥伦比亚大学研究生申请条件及专业介绍
- Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan Terbaru 2025, Klaim Saldo JHT Online di JMO dan Lapak Asik
- Evakuasi Heroik Rombongan Turis yang Terjebak 2 Hari di Gua Salib
- AI Prediksi Destinasi di Eropa yang Akan Populer untuk 2024
- Dinilai Terlalu Seksual, Iklan Calvin Klein FKA Twigs Dilarang Beredar
- Puan Berterima Kasih ke Presiden Prabowo Atas Karangan Bunga HUT Megawati
- Efisiensi Anggaran Berdampak pada Industri Perhotelan, Ketum Kadin Anindya Bakrie Buka Suara
- FOTO: Yoga Surya Namaskar Sambut Tahun Baru di India
- Menuang Keindahan Taman Bunga pada Gaun dan Kaftan Hari Raya
- Puan Berterima Kasih ke Presiden Prabowo Atas Karangan Bunga HUT Megawati
- FOTO: Memanjakan Anabul Saat Libur Natal dan Tahun Baru