时间:2025-06-01 04:39:34 来源:网络整理 编辑:时尚
Jakarta, CNN Indonesia-- Kini sudah tak ada lagi ada alasan mager untuk segera berdiri usai duduk te quickq官网ios手机下载
Kini sudah tak ada lagi ada alasan mager untuk segera berdiri usai duduk terlalu lama di kursi.
Penelitian yang diterbitkan awal pekan ini di JAMA menemukan bahwa duduk diam selama 10 jam atau lebih setiap hari "berhubungan secara signifikan" dengan demensia, istilah umum untuk hilangnya fungsi kognitif.
Gejalanya meliputi kehilangan ingatan, kebingungan, dan kesulitan mengungkapkan pikiran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi apa hubungannya antara kebanyakan duduk dengan demensia?
Penelitian dilakukan melalui UK Biobank, sebuah gudang data medis dari setengah juta orang yang tinggal di Inggris.
Basis data tersebut memiliki informasi tentang hampir 50 ribu orang berusia 60 tahun atau lebih yang memakai akselerometer, atau perangkat pergelangan tangan yang melacak pergerakan, terus menerus selama satu minggu antara tahun 2013 hingga 2015.
Saat itu, tidak ada orang yang menderita demensia saat mulai memakai akselerometer.
Para peneliti dalam studi baru ini menggunakan catatan medis untuk menentukan bahwa, sekitar enam tahun setelah orang berpartisipasi dalam percobaan selama seminggu, 414 di antaranya menderita demensia.
Setelah menganalisis data akselerometer, mereka menemukan bahwa risiko peserta terkena demensia meningkat jika mereka menghabiskan sekitar 10 jam sehari untuk duduk diam, yang berarti mereka duduk atau berbaring dan mengeluarkan sedikit energi dalam satu hari.
Lihat Juga :![]() |
Risikonya pun meningkat, dimana peserta yang banyak duduk selama 15 jam memiliki risiko tiga kali lipat terkena demensia dibandingkan rekan mereka yang tidak banyak duduk.
"Jumlah aktivitas menetap per hari tidak dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena demensia," tulis para peneliti.
"Meski belum sepenuhnya dipahami, berkurangnya aktivitas fisik menyebabkan berbagai efek negatif, termasuk penambahan berat badan, peningkatan peradangan, dan berkurangnya aliran darah ke otak," katanya.
"Jika digabungkan, faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko demensia seseorang, kemungkinan besar disebabkan oleh kerusakan langsung dan tidak langsung pada sel-sel otak," kata Keiland Cooper, seorang peneliti doktoral dalam ilmu kognitif dan ilmu saraf di Universitas California, Irvine, yang tak terlibat dalam penelitian.
(chs)2 Resep Acar Kuning yang Segar dan Menggugah Selera2025-06-01 04:13
Politikus PAN Persoalkan Penangkapan Mustofa, 'Kok Cepet Banget'2025-06-01 03:56
Macron Bawa Kabar Baik, Prancis dan China Segera Capai Kesepakatan Soal Tarif Cognac2025-06-01 03:50
Mau Dianggap Pahlawan oleh Bang Anies? Harus Begini Ya...2025-06-01 03:47
KLHK Tambah 60 Stasiun Pemantau Kualitas Udara di Wilayah Rawan Kebakaran2025-06-01 03:39
英国留学音乐类艺术研究生如何申请?2025-06-01 03:24
高考结束出国留学有哪些途径?2025-06-01 03:10
Unggul dan Terampil di Dunia Kerja, Mendiktisaintek Sebut Angka Pengangguran Lulusan Vokasi Turun2025-06-01 02:28
Pembangunan 4 Kantor Kemenko di IKN Dipastikan Sesuai Jadwal, September 2024 Bisa Ditempati2025-06-01 02:13
Tak Disangka, Prabowo Sapa Warga di Bundaran HI Sambil Naik Mobil Maung Jelang Tahun Baru2025-06-01 02:01
莫纳什大学视觉传达专业全面解析2025-06-01 04:21
库内奥美术学院学费及申请要求2025-06-01 03:59
Dalam Kurun Waktu 172025-06-01 03:52
Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betleehem, Apa Makna Tema Natal 2024?2025-06-01 03:45
Tak Cuma Kejar Laba, Sun Life Tekankan Komitmen Kesehatan Generasi Bangsa2025-06-01 03:10
影视制作LIVE丨连麦吗?诺瓦艺术与设计大学安学长已上线!2025-06-01 03:09
Hidup Menderita, Penyebar Ujaran Kebencian Ini Menyesal Setengah Mati!2025-06-01 03:09
Awas! KPK Ikut 'Pelototi' Gugatan Sengketa Pemilu di MK2025-06-01 03:02
Tak Cuma Kejar Laba, Sun Life Tekankan Komitmen Kesehatan Generasi Bangsa2025-06-01 02:53
OPEC Mau Dongkrak Produksi Minyak Besar2025-06-01 02:04