- Warta Ekonomi,quickq下载链接 Jakarta -
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump masih hobi ancam mengancam, kali ini yang kena sasarannya adalah Uni Eropa (UE).
Statement ini dikeluarkan Trump karena ia kesal Uni Eropa mengambil keuntungan sendiri dan banyak merugikan AS dalam hal perdagangan.
Dia melanjutkan dengan mengklaim bahwa pajak, peraturan, hambatan perdagangan, dan tuntutan hukum Eropa terhadap perusahaan-perusahaan Amerika telah menyebabkan defisit perdagangan lebih dari 250 juta dolar AS (sekitar Rp4 triliun).
Kabar ini tentu membuat pasar panik karena ancaman tersebut menyiratkan bahwa perang dagang Trump kembali memanas.
Meskipun sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya, The Guardian melaporkan bahwa Amerika Serikat memberlakukan tarif resiprokal sebesar 20 persen untuk sebagian besar barang dari Uni Eropa pada 2 April, namun kemudian memotong tarif tersebut menjadi setengahnya untuk memberikan waktu untuk berdiskusi.
Namun, tarif 25 persen untuk aluminium, baja, dan suku cadang otomotif tetap berlaku. Ekspor utama Eropa adalah kendaraan, dan suku cadang otomotif yang bernilai lebih dari 45 miliar dolar AS (Rp731,7 triliun) pada tahun 2024.ant
顶: 5287踩: 64
Trump Kesal Lihat Tingkat Uni Eropa, Mau Balas Tarif Besar untuk Impor Kendaraan dan Suku Cadang
人参与 | 时间:2025-05-26 21:28:56
相关文章
- Pria Peras 380 Hotel Pakai Kecoak & Kondom Bekas agar Dapat Ganti Rugi
- Investasi Sentuh Rp9,8 Triliun, Produksi Migas Forel dan Terubuk Medco Bisa Sumbang 30 Ribu BOEPD
- PKB: Di Luar Negeri, Ormas Bertindak Premanisme Bisa Dibubarkan Lewat UU Antiterorisme
- KPK Sita Enam Aset Bernilai Rp 9 Miliar Dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Jatim
- 2025英国电影研究专业大学排名
- Negosiasi Rusia
- Lebih dari Sekadar Jualan: Kisah Pusat Perlengkapan Ibadah Rangkul Jamaah dengan Sentuhan Humanis
- Suksesnya Trihatma Kusuma Haliman Meneruskan Agung Podomoro Group Lewat Keputusan Berani dan Tepat
- Jokowi Lakukan Kick Off Keketuaan ASEAN Indonesia 2023
- Hadapi Tantangan yang Dinamis, MMKSI Optimis Tatap Pasar Otomotif Indonesia 2025
评论专区