- Warta Ekonomi,quickq加速器官网版 Jakarta -
Di tengah menjamurnya produk skincare dari Asia Timur seperti Korea Selatan, Jepang, dan China, ada satu merek asal Jerman tetap kokoh bertahan dan dipercaya oleh konsumen di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Merek tersebut adalah NIVEA, ikon perawatan kulit dunia yang telah bertahan lebih dari satu abad.
Perjalanan NIVEA dimulai dengan pendirian perusahaan Beiersdorf oleh apoteker Paul C. Beiersdorf di Hamburg pada tahun 1882. Namun, tonggak penting dalam sejarah merek ini terjadi pada tahun 1890, ketika perusahaan diakuisisi oleh Dr. Oscar Troplowitz, seorang apoteker dan wirausahawan visioner. Troplowitz tidak bekerja sendiri; ia menggandeng Prof. Paul Gerson Unna, seorang dermatolog terkemuka, serta Dr. Isaac Lifschütz, ahli kimia yang mengembangkan Eucerit, emulsi pertama yang memungkinkan air dan minyak menyatu stabil dalam bentuk krim.
Kolaborasi ketiganya melahirkan NIVEA Creme pada tahun 1911 sebagai pelopor krim pelembab modern. Nama "NIVEA" berasal dari bahasa Latin nix atau nivis, yang berarti "salju", menggambarkan warna krim yang putih bersih dan lembut.
Keberhasilan NIVEA Creme membuka jalan bagi ekspansi global. Hanya tiga tahun setelah peluncurannya, pada tahun 1914, produk NIVEA sudah diproduksi tidak hanya di Hamburg, tetapi juga di kota-kota besar seperti Buenos Aires, Kopenhagen, Moskow, New York, Paris, Meksiko, dan Sydney.
Kemasan ikonik berwarna biru dengan tulisan putih yang diperkenalkan pada tahun 1925 semakin memperkuat identitas visual NIVEA, sehingga menjadikannya mudah dikenali di berbagai penjuru dunia.
NIVEA tidak berhenti pada satu produk. Sejak peluncuran NIVEA Milk pada 1963 sebagai pelembap cair pertama, merek ini terus mengembangkan rangkaian produk perawatan kulit, mulai dari lotion tubuh, perawatan wajah, deodoran, hingga produk pelindung matahari.
Baca Juga: Cerita Sukyatno Nugroho Membangun Es Teler 77, Tamatan SMP yang Sukses Jadi Inspirator Bisnis Waralaba di Indonesia
Dalam upayanya memahami kebutuhan kulit yang beragam, NIVEA bahkan mendirikan laboratorium riset khusus di Asia dan Amerika Latin untuk menyesuaikan formula produk dengan kondisi kulit dan iklim lokal. Di Hamburg, pusat riset NIVEA dikenal sebagai salah satu institusi perawatan kulit paling canggih di dunia, didukung oleh lebih dari 1.290 ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu.
Tak hanya fokus pada inovasi, NIVEA juga menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan. Di Indonesia, misalnya, perusahaan induk NIVEA, Beiersdorf, bekerja sama dengan WWF untuk mendukung produksi minyak sawit berkelanjutan di Kalimantan Barat hingga tahun 2026. Langkah ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung praktik bisnis yang ramah lingkungan.
NIVEA memasuki pasar Indonesia melalui pendirian PT Beiersdorf Indonesia pada tahun 1978 di Malang. Perusahaan ini berperan sebagai produsen, importir, dan distributor NIVEA serta Hansaplast.
Pada tahun 2023, PT Beiersdorf Indonesia meresmikan perluasan pabrik di Malang dengan investasi lebih dari €25 juta (sekitar Rp 400 miliar). Perluasan ini meningkatkan kapasitas produksi dari 9 juta menjadi lebih dari 17 juta produk per bulan, guna memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang.
顶: 627踩: 358
Perjalanan 'Pelopor Skincare' NIVEA dari Jerman hingga Masuk ke Indonesia
人参与 | 时间:2025-05-28 02:32:23
相关文章
- Mensos Akan Ikuti Arahan Mendagri Soal Penundaan Bansos Saat Pilkada
- Jepang Tawarkan Terbang Gratis Keliling Negeri Sakura buat Turis RI
- Mengenal Andropause dan Efeknya buat Kesehatan Pria
- Kurangi Ketergantungan Impor Minyak, Kementerian ESDM Pangkas Ratusan Perizinan
- Entitas Anak MNC Group (BMTR) Terbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah Rp1,4 Triliun, Dananya Buat Ini
- Investasi Startup AI di Indonesia Naik 141,5%, Kini Tembus US$542,9 Juta
- Daftar 55 Lokasi Ujian SKD CPNS Kejaksaan 2024 di Indonesia, Peserta jangan sampai Salah!
- Isu Jadi Menteri di Kabinet Prabowo
- 2025伦敦时装学院本科学费是多少?
- Dulu Panjat Tower XL 50 Meter, Kini Dian Siswarini Resmi Memimpin Telkom
评论专区