Jangan Menyangkal, Ini Tanda Kamu Punya Gaya Hidup Sedenter
Daftar Isi
- Tanda gaya hidup sedenter
- 1. Tidak banyak gerak ketika terjaga
- 2. Kelelahan sepanjang waktu
- 3. Mood turun
- 4. Gampang lupa
- 5. Nyeri punggung bawah
- 6. Tidur terganggu
Tanpa disadari, gaya hidup sedenter memicu aneka masalah kesehatan. Jika menemukan tanda-tanda berikut, Anda berarti menganut gaya hidup sedenter dan perlu berubah.
Salah satu hal yang paling merusak tubuh adalah tidak bergerak atau tidak melakukan apa pun. Ketika ini sudah jadi kebiasaan, seseorang bisa dibilang menganut gaya hidup sedenter (sedentary lifestyle).
Dalam istilah awam, gaya hidup sedenter berarti gaya hidup yang tidak melibatkan banyak gerak dan ditandai dengan minim aktivitas fisik jangka panjang dan tidak terputus. Dengan kata lain, sebagian besar hari dihabiskan untuk duduk atau berbaring.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Jika Anda menghabiskan lebih dari 50 persen waktu tersebut untuk duduk, berbaring, dan tidak bergerak, penting untuk menemukan cara untuk mengubahnya," kata Suzanne Steinbaum dari Heart-Tech Health mengutip dari Real Simple.
2. Kelelahan sepanjang waktu
Tubuh yang lelah sepanjang waktu juga bisa menandakan Anda tidak banyak bergerak. Semakin banyak duduk, berbaring, maka semakin tubuh merasakan lelah.
Jika ingin mengembalikan semangat, Anda cukup kembali bergerak. Sebuah riset mengamati efek olahraga pada orang yang melaporkan tingkat kelelahan terus-menerus.
Mereka diminta untuk berolahraga dengan intensitas rendah atau sedang selama 20 menit tiga kali seminggu selama enam minggu. Hasilnya, energi meningkat sebesar 20 persen.
3. Mood turun
Gaya hidup sedenter berdampak terhadap kesehatan mental. Anda merasa lesu dan mood turun.
Menurut meta-analisis yang diterbitkan di BMC Public Health, perilaku tidak bergerak seperti menonton tv, main gim elektronik, bisa meningkatkan risiko kecemasan.
![]() |
Kemudian riset pada 2022 menunjukkan banyak waktu duduk sangat berkaitan dengan efek kesehatan mental yang merugikan selama karantina Covid-19.
4. Gampang lupa
Gampang lupa tidak selalu berkaitan dengan faktor usia. Kurang gerak bisa memengaruhi kesehatan otak.
Melansir dari Men's Health, riset yang diterbitkan di JAMA menemukan semakin banyak waktu yang dihabiskan orang dewasa tua untuk tidak banyak gerak, semakin tinggi risiko demensia.
Para ilmuwan melihat risiko demensia meningkat saat orang menghabiskan lebih dari 10 jam sehari dengan tidak banyak gerak.
5. Nyeri punggung bawah
Nyeri punggung bawah menandakan Anda terlalu lama duduk termasuk kerja di depan komputer. Riset dari Penn State menemukan duduk selama empat jam terus-menerus bisa meningkatkan tekanan pada cakram di punggung bawah. Akibatnya, punggung bawah terasa nyeri.
Untuk mencegah degradasi cakram, sebaiknya ubah posisi duduk tiap 15 menit atau beranjak dari kursi dan jalan kaki.
6. Tidur terganggu
Saat tidur terganggu baik dari segi kuantitas maupun kualitas, bisa berarti Anda kurang gerak. Semakin lama tubuh tidak aktif, semakin terganggu tidur Anda.
Bahkan sebuah meta-analisis membuktikan kebiasaan tidak banyak bergerak bisa meningkatkan peluang insomnia.
[Gambas:Video CNN]
下一篇:KSAD Jenderal Maruli Akan Pimpin Upacara Pemakaman Doni Monardo Hari Ini
相关文章:
- Cak Imin Mantan Menaker, Anies Yakin Cawapresnya Mampu Adu Gagasan Soal Ekonomi Saat Debat
- FOTO: Menatap Keindahan Musim Semi di Richmond Park London
- 7 Cara Mengecilkan Wajah Secara Alami, Efektif Bikin Tirus
- Catat, Ini Link Live Streaming Pelepasan Lampion Waisak 2025
- 5 Cara Simpan Kelapa Parut Tanpa Kulkas, Tetap Awet Tahan Lama
- Pemerintah Diskon Lagi Tarif Listrik Hingga Tiket Pesawat, Demi Genjot Ekonomi Kuartal II
- Uhuy! Komeng Terus Melaju Tak Terbendung, Suara di DPD Jabar Paling Menonjol
- Relawan Pragibsip Doa Bersama dan Nyalakan 1.000 Lilin Cinta Indonesia
- Kenapa Selalu Ada Ruang untuk Dessert? Ini Jawaban Ilmiahnya
- Momen Cak Imin 'Mewek' di depan Puluhan Ribu Pendukung AMIN di JIS
相关推荐:
- Pernyataan Taman Safari soal Pengakuan Pemain Sirkus OCI yang Disiksa
- Kampanye Anies
- INFOGRAFIS: Awas Obesitas Sentral, Cek Ukuran Celana Kamu
- Realisasi Bansos Baru Rp43,6 triliun di April 2025, Data Tunggal Jadi Alasan!
- Pelaku Candaan Bawa Bom di Pesawat Pelita Air Rute Surabaya
- Ratusan Gram Emas Batangan Hilang dari Kuil Paling Kaya di Dunia
- Respon Anies Usai Presiden Jokowi Minta Kecurangan Pemilu Dilaporkan ke Bawaslu
- INFOGRAFIS: Awas Obesitas Sentral, Cek Ukuran Celana Kamu
- Temukan Kejanggalan, Polisi Bakal Periksa Rekening Ratna Sarumpaet
- Cek Dulu Saat Menginap, Ini Layanan dan Fasilitas Hotel yang Berbayar
- Dipakai untuk Pengumpulan Donasi Amal dan Oplas, Rekening Ratna Bakal 'Dikorek' Polisi
- Besok, SYL Diperiksa Dugaan Pemerasan oleh Firli Bahuri
- Masinis Kereta Tabrakan di Bandung di Bandung Diduga Terjepit
- Anies Dinilai Sigap Tangani Kericuhan Jakarta
- RUU SDA Perlu Dibuat Lebih Matang Lagi
- Terkuak! Penyebab dari Kecelakaan Tabrakan KA di Cicalengka
- Louis Vuitton Rilis Cokelat Telur Paskah, Harganya Capai Rp4,16 Juta
- Sering Dibuang, Studi Justru Temukan Kulit Jeruk Punya Banyak Manfaat
- Ribuan Personel Polisi Dikerahkan Jelang Debat Pemilu 2024
- Kemantapan Jalan Nasional untuk Libur Nataru 2023/2024 Telah Capai 96 Persen