Pendulang Liar di Freeport Perlu Diatur Perda
Warta Ekonomi,quickq官网加速器苹果 Timika - Jajaran Kementerian Hukum dan HAM Kantor Wilayah Papua memandang penting dan mendesak dibentuknya peraturan daerah (Perda) yang mengatur tentang aktivitas pendulang emas tradisional (pendulangan liar) di sepanjang Kali Kabur (Sungai Aijkwa) yang masuk area konsesi PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika. Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Papua, Max Wambrauw, di Timika, mengatakan, aktivitas pendulangan emas tradisional di sepanjang Kali Kabur mulai dari dataran tinggi di wilayah Distrik Tembagapura hingga wilayah dataran rendah Mimika sudah berlangsung bertahun-tahun dan menuai kontroversi legalitasnya. "Kalau memang Pemda Mimika merasa penting ada regulasi untuk mengatur pendulang tradisional agar aktivitas mereka menjadi resmi, tidak merusak alam dan menjamin kelangsungan usaha masyarakat, sebaiknya perlu segera diatur dengan Perda. Yang terpenting hal itu benar-benar bermanfaat untuk kepentingan masyarakat," kata dia di Timika, Sabtu (30/3/2019). Baca Juga: Setelah Indonesia Caplok Freeport, Apa Dampaknya? Melalui pengaturan aktivitas pendulangan emas tradisional di sepanjang Kali Kabur itu, katanya, pemerintah dapat mengatur lokasi mana saja yang bisa dilakukan aktivitas pendulang emas dan lokasi mana saja yang tidak diperbolehkan, bahan-bahan kimia apa saja yang dilarang digunakan untuk pemurnian emas agar ekosistem lingkungan di sepanjang aliran Kali Kabur tetap terlindungi," katanya. Menurut dia, Perda pendulangan emas tradisional di area Freeport tersebut sangat dimungkinkan untuk diajukan baik atas inisiatif kalangan legislatif maupun usulan pemerintah Kabupaten Mimika. Apalagi sudah ada beberapa pengusaha pengepul emas di Timika kini harus berurusan dengan hukum lantaran membawa berkilo-kilogram emas batangan ke luar dari Timika. Emas-emas batangan itu dikumpulkan dan dibeli para pengusaha tersebut dari hasil pendulangan warga di sepanjang aliran Kali Kabur. Baca Juga: Anak Buah Bantah Jokowi ada Deal-Deal dengan Freeport Keberadaan Perda yang mengatur tentang kegiatan pendulangan emas tradisional tidak saja dibutuhkan di Mimika, tetapi juga di beberapa kabupaten lain di Papua yang kini marak dengan aktivitas pendulangan tradisional seperti di Kabupaten Nabire, Yahukimo, dan lainnya. Bahkan oknum pengusaha yang terlibat mendukung kegiatan pendulangan emas tradisional tersebut mendatangkan para tenaga kerja asing ilegal dari China, Jepang dan Korea sebagaimana terjadi di Pronggo Distrik Mimika Barat Tengah dan sejumlah lokasi tambang rakyat di Kabupaten Nabire. Kantor Imigrasi Kelas II Mimika saat melakukan operasi pengawasan orang asing di Nabire pada Juni 2018 menangkap 21 WNA asal China, Jepang, dan Korea Selatan, yang terlibat kegiatan pendulangan emas ilegal di sejumlah lokasi di Nabire itu. Sebanyak 13 orang diantaranya telah dideportasi kembali ke negara asalnya, sementara sisanya sebanyak delapan orang masih menjalani pidana di LP Nabire dan akan segera dideportasi setelah mereka bebas pada periode April hingga Mei mendatang. Baca Juga: Saham Freeport Dibeli, Rugikan Negara? "Penegakkan hukum terhadap orang-orang asing yang bekerja di tambang-tambang ilegal itu bukan pekerjaan mudah, orang-orang itu juga bukan baru datang ke lokasi tersebut tapi sudah bertahun-tahun. Keberanian jajaran Kantor Imigrasi Mimika tentu mendapat apresiasi dari seluruh jajaran Kementerian Hukum dan HAM. Dengan jumlah WNA yang akan dideportasi sebanyak 21 orang itu merupakan keberhasilan luar biasa," kata Wambrauw. Ia menambahkan, aktivitas pendulangan emas tradisional atau penambangan rakyat yang marak di berbagai lokasi di Papua sangat merusak lingkungan atau alam setempat dan jelas mengorbankan masyarakat asli Papua selaku pemilik utama dari kekayaan sumber daya alam yang dieksploitasi tersebut. "Harus ada regulasi untuk mengatur itu sehingga tidak dibiarkan bebas tanpa kendali. Ini membutuhkan keterlibatan semua pihak, terutama Pemda dan masyarakat setempat," kata dia.
相关推荐
-
Lagi, Kesalahan Anies Dibongkar Orang PDIP
-
Awal Juni 2025, Harga Emas Antam Tampak Betah di Level Rp1.888.000 per Gram
-
Wakilnya Anies Baswedan Bingung Jakarta Masuk Kota Termahal: Sudut Mana yang Dilihat?
-
Wakilnya Anies Baswedan Bingung Jakarta Masuk Kota Termahal: Sudut Mana yang Dilihat?
-
New Normal Diterapkan, Polisi Bakal Berjaga di Pasar Tradisional
-
China Kembalikan Pajak yang Dibayar Turis Asing agar Banyak Belanja
- 最近发表
-
- Ayat Alkitab tentang Cinta dan Kasih Sayang untuk Bahan Renungan
- KPK Ngaku Kehilangan Jejak Harun Seteleh Sempat Deteksi Keberadaannya
- KPK Ngaku Kehilangan Jejak Harun Seteleh Sempat Deteksi Keberadaannya
- Ini Gejala Asam Urat di Malam Hari dan Cara Mengatasinya
- Tragedi Jeju Air, Kecelakaan Penerbangan Paling Mematikan di Korsel
- Etika Pimpinan KPK Disorot Usai Sambangi DPR
- 7 Buah yang Pernah Ada di Dunia Namun Kini Menghilang
- Corona Makin Menggila di Kampungnya, Warga India Malah Geruduk Indonesia, Ada yang Positif Lagi
- Benarkah Bogor Tak Akan Perpanjang PSBB? Ini Kata Wawalkot
- Tega Tinggalkan Istri Sedang Hamil, Caleg DPRK Aceh Tamiang Partai PKS Buron Sembunyi di Hutan
- 随机阅读
-
- Kagumi Candi Borobudur, Macron: Lambang Keunggulan Manusia dan Inspirasi Dunia
- FOTO: Kafe Difabis, Ruang Inklusif bagi Pekerja Difabel di Jakarta
- Terlalu Lama Tak Sekolah, Guru Sebut Ada Dua Siswa yang Lupa Jalan dan Nyasar
- Etika Pimpinan KPK Disorot Usai Sambangi DPR
- Lima Jenazah Korban Kebakaran Depo Plumpang Kembali Teridentifikasi, 3 Laki
- FOTO: Kilas Sejarah di Balik Benteng Al Mirani Oman
- Djarot Beberkan Alasan Tak Undang Jokowi dan Gibran di Rakernas PDI Perjuangan
- 5 Tanaman Ini Disukai Ular, Jangan Ditanam di Rumah
- Terungkap!! Kemampuan Tes Corona di Lab Wilayah Anies Capai 850 Orang...
- Pramugari Beri Saran 2 Minuman yang Tak Boleh Dikonsumsi di Pesawat
- Ramai Lagi Gara
- Kalau Asabri Ditangani KPK, Polri: Kita Hargai
- 2025年全球游戏设计专业大学排名
- Ramai Lagi Gara
- FOTO: Lang Pacha, Ritual Sakral Kremasi Tengkorak di Thailand
- Daftar Relaksasi HET Beras Premium dan Medium di Seluruh Indonesia, Papua dan Maluku Paling Mahal
- Jadwal Lengkap Mal, Kantor, dan Masjid yang Dibuka di Jakarta
- Wisata di Turkmenistan, Negara yang Paling Jarang Dijelajahi di Asia
- FOTO: Gemerlap Langit Kala Festival Kembang Api Internasional Malta
- Bentuk Tim Pemenangan Pilkada, Adian Napitupulu Terpilih Jadi Ketua
- 搜索
-
- 友情链接
-
- 苹果手机怎么下载quickq
- quickq官网下载苹果手机
- quickqios版本
- quickq登录不了
- quickq加速器官网官网
- quickq下载官方苹果
- quickq安卓下载地址
- quickq加速器下载安卓
- quickq官网下载电脑版官方
- quickq官网下载apk
- quickq免费下载
- quickq苹果手机下载
- quickq下载app
- quickq电脑版官网下载
- quickq官网下载安卓版
- quickq快客官网
- quickq加速器在哪下
- 怎么下载quickq苹果版
- quickq app 下载
- quickq会员价格
- quickqjs7官网
- quickq加速器官网知乎
- quickq官网充值
- quickq费用
- quickq下载官网免费
- quickq加速器官方
- quickq在哪下载
- quickq安卓官网下载
- quickq电脑版怎么用
- quickq苹果版ios
- quickq充值不了的原因是
- quickq苹果app下载
- quickq下载app
- quickq苹果版怎么下载
- quickq最新官方下载
- quickq官网下载安卓最新
- quickq最新官网
- quickq官网下载电脑
- quickq是干什么的
- quickq app
- quickq梯子
- quickq加速器官网js7
- quickq充值中心
- quickqios版本
- quickq最新版本安卓下载
- quickq充值入口
- quickq官网ios手机下载
- ?quickq
- quickq
- quickq中文版下载
- quickq网页版入口
- quickq收费
- quickq官网入口
- quickq充值入口在哪里
- quickq网站是多少
- quickq账号购买
- quickq客户端下载
- quickq官网下载电脑版最新
- quickq快客官网苹果下载
- quickq.net
- quickq怎么付费
- quickq充值页面
- quickq手机端下载地址
- quickq是啥
- quickq最新版本
- 快客quickq官网下载
- quickq.apk
- quickq手机版免费下载
- quickq安卓版免费下载
- quickq加速永久免费
- quickq苹果版ios
- quickq充值多少
- quickq app
- quickq网站是多少
- quickqapp苹果版
- quickqios官网
- quickq官网多少
- quickq会员共享
- quickq最新官网地址
- quickq加速器下载
- quickq加速器官网官网
- quickqios版免费下载
- quickq ios
- quickq快客加速器官网
- quickq官网进入
- quickq官方下载app
- 官方正版quickq加速器
- quickq梯子
- quickq加速永久免费
- quickq网站
- quickq加速器官网链接
- quickq苹果版下载
- quickq充值最简单三个步骤
- quickq官方安卓版下载
- quickq快客加速器
- quickqapp苹果版