- Jakarta,quickq电脑怎么下载 CNN Indonesia--
Sebuah video yang ramai di media sosialX menyebutkan bahwa letak jerawatbisa menjadi indikasi kondisi kesehatanseseorang.
Dalam video yang beredar tersebut ditunjukkan beberapa masalah berkaitan dengan tempat munculnya jerawat, sebagai berikut.
Jerawat di jidat menandakan sering begadang, jerawat di hidung berarti terlalu sering makan pedas, dan jerawat di pelipis menandakan terlalu banyak makan junk food.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi Sheet Mask atau Rinse Off Mask, Mana yang Lebih Baik?
Mitos vs Fakta, Benarkah Kulit Lebih Sehat Saat Tinggal di Luar Negeri
Jangan Terlalu Banyak, Ini 5 Efek Samping Minum Susu Berlebihan
"Ternyata, letak jerawat di wajah bisa memberi petunjuk tentang kondisi kesehatan kita," tulis netizen media sosial X yang mengunggah video tersebut.
Dokter spesialis kulit Ruri Diah Pamela, memberikan responsnya terkait unggahan tersebut. Ia menjelaskan bahwa kemunculan berdasarkan lokasi wajah dikaitkan dengan penyebab spesifik juga dikenal dengan istilah face mapping.
Meski informasi soal face mapping sudah tersebar di media sosial, namun hingga saat ini belum ada bukti ilmiah kuat yang mendukung konsep tersebut.
"Jerawat memang bisa muncul lebih sering di area tertentu karena faktor seperti distribusi kelenjar minyak, kebiasaan menyentuh wajah, atau penggunaan produk tertentu. Tetapi, penyebab utamanya tetapi multifaktorial," ucap Ruri, Senin (24/2), melansir detikHealth.
Ilustrasi. Sebuah video viral di media sosial menyebutkan bahwa letak jerawat bisa menjadi indikasi kondisi kesehatan seseorang. (Istockphoto/VladimirFLoyd)
Ruri mencontohkan, jerawat di dagu dan rahang sering dikaitkan dengan faktor hormon, khususnya pada wanita. Ia menuturkan, area tersebut memang lebih sensitif terhadap fluktuasi hormon androgen. Namun, hal ini tidak serta merta membuat jerawat di dagu secara pasti disebabkan oleh hormon.
Hal tersebut juga berlaku dengan jerawat yang muncul di dahi, yang sering dikaitkan dengan kebiasaan begadang.
Kurang tidur memang bisa memperburuk jerawat karena meningkatkan stres dan produksi hormon kortisol. Tapi, penyebab jerawat tetap lebih kompleks seperti melibatkan faktor genetik, produksi sebum, hingga pertumbuhan bakteri Cultibacterium acnes.
"Jadi yang perlu diluruskan adalah bahwa jerawat tidak bisa selalu disebabkan oleh satu faktor tunggal berdasarkan lokasinya saja. Pengobatan dan pencegahan jerawat harus mempertimbangkan banyak aspek, bukan hanya mengikuti mitos yang beredar," pungkas Ruri.
(aur/asr) 顶: 5踩: 592
Viral Lokasi Jerawat Jadi Indikasi Masalah Kesehatan, Benarkah?
人参与 | 时间:2025-05-26 06:57:30
相关文章
- Termasuk Indonesia, Macron Bidik Kolaborasi Strategis dengan Kawasan Asia Tenggara
- Shell Alihkan Kepemilikan SPBU di RI, Bahlil: Jadi Apa Pengaruhnya?
- 2 Resep Tongkol Suwir, Sajian Sederhana yang Nikmat
- 3 Resep Mie Nyemek yang Gurih dan Nikmat, Cocok Disantap saat Hujan
- FOTO: Mereka yang Tampil Ciamik di Grammy Awards 2025
- Wamenekraf Ingin M56 Semakin Lebarkan Sayap di Pasar Global Melalui Kolaborasi
- Anindya Bakrie Buka Suara soal Pertemuannya dengan Asrjad Rasjid
- Cara Unduh dan Cetak Kartu Ujian SKD CPNS 2024, Pakai Kertas Ukuran A4
- Turis Tertipu Rp645 Juta Gara
- BritCham dan Pemerintah Indonesia Bersinergi untuk Terobosan Infrastruktur Berkelanjuta
评论专区