您的当前位置:首页 > 百科 > Indonesia Harus Jaga Daya Saing Industri Besi dan Baja 正文
时间:2025-05-23 12:57:49 来源:网络整理 编辑:百科
Warta Ekonomi, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membuka acara Ir quickq官方网址
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membuka acara Iron Steel Summit & Exhibition Indonesia (ISSEI) 2025 di Jakarta Convention Center, Rabu (21/05/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga mengungkapkan Indonesia harus menjaga daya saing komoditas besi dan baja di tengah gejolak perdagangan global.
Baca Juga: Kemenperin Bantah Menperin Gagal Bangun Manufaktur
“Saya ingin menggarisbawahi bahwa perdagangan global sedang memasuki tahun-tahun yang sulit karena adanya tarif struktural di mana besi, baja, dan aluminium dikenakan tarif 25%. Namun karena ini diperlakukan untuk seluruh dunia, maka tentunya kita harus menjaga daya saing kita,” ucapnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Kamis (22/5).
Dalam acara tersebut, Menko Airlangga juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman ASEAN Iron & Steel Council yang ditandatangani oleh Board of Directors dari 6 negara yang hadir, yaitu Malaysia, Indonesia, Philippines, Singapore, Thailand, dan Vietnam.
“Saya pikir sudah saatnya bagi ASEAN, sebagai salah satu produsen baja terbesar di dunia, untuk bekerja sama. Karena segmen industri dalam tarif tidak membedakan antara besi, aluminium, dan baja tahan karat, maka besi dan baja Asia Tenggara harus mencakup ketiga komoditas besar tersebut. Saya juga mengapresiasi penandatanganan Nota Kesepahaman tadi yang akan meningkatkan rantai pasokan regional kita,” ujar Menko Airlangga.
Dengan jumlah penduduk yang mencapai 600 juta orang dan ekonomi yang lebih dari USD3 triliun menjadikan kawasan ASEAN pasar yang kuat untuk industri baja dan besi. Ini juga menjadi bagi momentum ASEAN untuk menjadikan kawasan Indo-Pasifik tetap stabil dan tumbuh di tengah perang tarif antara AS dan Cina.
Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menjelaskan terkait kondisi global yang sedang dihadapi saat ini berupa tantangan pada OversupplyChina yang berpotensi dilimpahkan ke Indonesia, serta tantangan pada kebijakan (Carbon Border Adjustment Mechanism/CBAM) Uni Eropa. Hal ini akan membebankan tarif tambahan bagi produk pada karbon, salah satunya baja.
“Kita harus siap untuk itu dan saya berharap Asia Tenggara, besi, dan baja dapat membuat strategi menuju produksi yang lebih berkelanjutan dan lebih hijau. Saya juga setuju dengan Ketua South East Asia Iron and Steel Institute (SEAISI) bahwa kita juga harus membahas tentang teknologi,” kata Menko Airlangga
Halaman BerikutnyaHalaman:
Wamen PPPA Tinjau Program Makan Bergizi Gratis Bagi Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Balita2025-05-23 12:49
quickq加速器官方网站2025-05-23 11:46
quickq下载地址安卓2025-05-23 11:33
quickq官方app2025-05-23 11:13
Olah TKP Penemuan Jasad Purnawirawan TNI Ungkap Teka2025-05-23 11:04
quickq加速器官方2025-05-23 10:49
quickq加速器苹果版2025-05-23 10:48
quickq安卓版2025-05-23 10:46
Hari Ini Ratna Bacakan Pembelaan, Isinya 108 Halaman2025-05-23 10:34
加速器quickq2025-05-23 10:11
伦敦艺术大学每年在招多少人?2025-05-23 12:57
QuickQ直接下载安装2025-05-23 12:55
QuickQ安卓版2024最新版更新2025-05-23 12:22
quickq最新版2025-05-23 12:14
景观设计留学去哪好?全球景观设计院校排名2025-05-23 12:11
“quickq加速器”2025-05-23 11:58
quickq加速器官网js72025-05-23 11:51
quickq手机版官网2025-05-23 11:08
Anies Akan Bagikan 20 Juta Masker Gratis ke Warga Jakarta2025-05-23 10:50
quickq官网充值入口2025-05-23 10:29