您的当前位置:首页 > 时尚 > ECB Sebut Layanan Aset Kripto Mengancam Reputasi Bank, Soroti Perlunya Regulasi Stablecoin 正文
时间:2025-06-01 07:30:31 来源:网络整理 编辑:时尚
Warta Ekonomi, Jakarta - Anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa (ECB), Fabio Panetta, memperinga quickq软件下载ios
Anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa (ECB), Fabio Panetta, memperingatkan pentingnya pengawasan ketat terhadap risiko reputasi yang dihadapi perbankan ketika menyediakan layanan terkait aset kripto. Ia menekankan bahwa kerugian yang dialami pengguna kripto dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan tradisional.
Panetta menyampaikan kekhawatirannya terhadap semakin kuatnya hubungan antara dunia aset kripto dan sistem keuangan konvensional, yang tercermin dari meningkatnya kerja sama antara bank dan penyedia aset digital.
Baca Juga: ECB Yakin Euro Bisa Saingi Dolar Menyusul Adanya 'Kesempatan' dari Trump
“Pemilik aset kripto mungkin belum sepenuhnya memahami karakteristiknya, dan bisa saja menyamakannya dengan produk perbankan tradisional. Jika terjadi kerugian, hal ini dapat berdampak negatif pada kepercayaan terhadap sistem kredit,” ujarnya, dilansir dari Reuters, Sabtu (31/5).
Ia juga menyoroti potensi ancaman dari stablecoin—aset kripto yang dirancang untuk mempertahankan nilai stabil terhadap mata uang atau aset tertentu. Menurutnya, penggunaan stablecoin dapat menggeser sistem pembayaran tradisional, terutama jika didorong oleh platform teknologi asing berskala besar.
“Tanpa regulasi yang memadai, kelayakan stablecoin sebagai alat pembayaran sangat diragukan,” kata Panetta.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa membatasi aset kripto saja tidak cukup untuk menghentikan penyebarannya. Diperlukan respons strategis yang sebanding dengan transformasi teknologi yang tengah berlangsung.
Baca Juga: Risikonya Ngeri, Korea Selatan Khawatir Soal Naiknya Penggunaan Stablecoin
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Panetta menyinggung pentingnya proyek euro digital yang tengah dikembangkan ECB. Proyek ini bertujuan menyediakan alternatif publik terhadap mata uang digital swasta yang berpotensi melemahkan peran uang yang dikeluarkan bank sentral.
Sandiaga Beber Proyek Dandani Kepulauan Seribu, Investornya dari Qatar2025-06-01 07:02
Potensi Pertumbuhan Emas di 2025: Tinjauan Pasar dengan Broker Octa2025-06-01 07:00
Sayuran yang Membuat Asam Lambung Naik, Hati2025-06-01 06:49
Penuh Risiko, Menko Airlangga Ungkap Potensi Indonesia Hadapi Ketidakpastian Ekonomi2025-06-01 06:11
Kolaborasi Kemenkumham dan Pemprov Banten Lewat Festival Layanan Hukum dan HAM2025-06-01 06:05
Penuh Risiko, Menko Airlangga Ungkap Potensi Indonesia Hadapi Ketidakpastian Ekonomi2025-06-01 06:02
FOTO: Penampakan Pohon Natal Termahal di Eropa, Nilainya Capai Rp38 M2025-06-01 05:32
Thailand Pede Ancaman Teror Tak Halangi Turis Israel Kunjungi Phuket2025-06-01 05:16
Jangan Keliru, Ini Beda Hari Ayah Nasional dan Hari Ayah Sedunia2025-06-01 04:47
Kemenko Perekonomian Optimalkan Program untuk Dorong Ekonomi Daerah2025-06-01 04:47
Ke Bareskrim, BP2MI Minta 2 Perusahaan Penyalur Ilegal Disikat!2025-06-01 07:24
5 Makanan yang Dapat Memperbesar Payudara Secara Alami2025-06-01 07:20
BPOM Usul Ketamin Masuk Golongan Psikotropika2025-06-01 06:49
Ribuan Warga Binaan Salat Id di Lapas Salemba, Dahnil Anzar Jadi Khatib2025-06-01 06:14
Sempat Rusak Usai Viral, Rumah 'Surga' Abah Jajang Kembali Indah2025-06-01 05:49
Telkom Gandeng Zoom, Perkuat Solusi Digital AI untuk Segmen B2B2025-06-01 05:43
Menhub Dudy Pastikan Kelancaran Arus Balik Lebaran 20252025-06-01 05:13
Prabowo: Teknologi Digital Janjikan Kemajuan, Jika Tidak Diawasi Bisa Merusak Akhlak dan Watak Anak2025-06-01 05:07
Kaesang Siap Maju di Pilkada 2024 Jika Diminta Masyarakat2025-06-01 04:57
Hubungan RI2025-06-01 04:56